Manajemen strategi merupakan proses atau rangkaian kegiatan-kegiatan pengambilan suatu keputusan yang memiliki sifat mendasar dan menyeluruh, disertai dengan penetapan cara melaksanakannya (dibuat oleh pemimpin), lalu diterapkan oleh semua jajaran yang ada dalam suatu organisasi untuk mencapai target atau sasaran.
Manajemen strategi mengombinasikan aktivitas-aktivitas yang berasal dari bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Tunggal Amin Widjaja (2004), manajemen strategi terdiri dari sembilan tugas kritikal, yaitu:
- Memformulasi misi (mission) perusahaan termasuk pernyataan yang luas mengenai maksud (purpose), falsafah (philosophy) dan sasaran (goal).
- Mengembangkan profil perusahaan yang merefleksi pada kondisi internal dan kemampuannya.
- Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk baik faktor kompetitif maupun faktor yang berhubungan dengan konteks umum.
- Menganalisis opsi perusahaan dengan menandingi sumber daya perusahaan dengan lingkungan eksternalnya.
- Mengidentifikasi opsi yang paling diiinginkan dengan menilai setiap opsi dipandang dari sudut misi perusahaan.
- Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang dan strategi total (grand strategies) yang akan mencapai opsi yang paling diinginkan.
- Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan kumpulan tujuan jangka panjang yang dipilih dari strategi secara keseluruhan (grand strategies).
- Mengimplementasikan pilihan strategi dengan alat alokasi sumber daya yang dianggarkan yaitu memadani tugas–tugas, manusia, struktur, teknologi dan menekankan sistem ganjaran.
- Menilai keberhasilan proses strategik sebagai masukan untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang.
Sembilan tugas di atas berhubungan dengan tujuan dari manajemen strategi. Adapun tujuan dari manajemen strategi, antara lain:
- Untuk menjalankan dan mengevaluasi strategi yang telah dipilih secara efektif dan secara efisien.
- Untuk mengevaluasi kinerja, meninjau, mengkaji ulang, malakukan penyesuaian dan mengkoreksi jika terdapat kesalahan atau penyimpangan dalam pelaksanaan strategi.
- Untuk memperbaharui strategi yang dirumuskan supaya sesuai dengan perkambangan lingkungan eksternal.
- Untuk meninjau kembali mulai dari kekuatan, kelemahan, peluang, sampai ancaman bisnis yang ada. Untuk melakukan inovasi atas produk atau barang supaya sesuai dengan selera dari konsumen.
Mengapa perusahaan perlu menerapkan manajemen strategi?
Proses dari manajemen ini dapat menghasilkan keputusan terbaik, karena interaksi kelompok—yang mengumpulkan berbagai macam keputusan strategi—lebih besar atau lebih banyak.
Selain itu, aktivitas dari formulasi strategi dapat mempertinggi kemampuan dari perusahaan dalam menghadapi berbagai macam masalah yang sedang dihadapi.
Ditambah keterlibatan dari pegawai di dalam formulasi strategi, hal ini bermanfaat dalam memperbaiki pengertian mereka atas penghargaan produktivitas di dalam setiap perencanaan strategi, dengan begitu dapat mempertinggi motivasi kerja pegawai.
Penerapan dari manajemen strategi dapat membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka terhadap ancaman eksternal (ancaman dari luar).
Setidaknya manajemen strategi juga dapat mencegah timbulnya berbagai macam masalah, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan.
Penerapan manajemen strategi ini juga dapat meningkatkan kualitas perusahaan dalam menghadapi masalah.
Manajemen strategi membuat perusahaan dapat melaksanakan semua aktivitas operasional dengan lebih efisien dan efektif.
Perusahaan jadi mudah untuk beradaptasi pada perubahan yang terjadi, namun yang lebih inti, perusahaan yang menggunakan konsep manajemen strategi akan lebih profitable daripada perusahaan yang tidak menerapkannya.