Sebagian besar bisnis memiliki jaringan teknologi informasi di mana data, perangkat lunak dan dokumen disimpan dan dibagikan.
Salah satu tantangan terbesar bagi organisasi adalah secara konsisten menjaga data dari pelanggaran keamanan, kegagalan sistem dan bencana yang dapat menyebabkan kehilangan data dan file tersebut. Proses perancangan ini dikenal sebagai Manajemen Resiko Teknologi Informasi.
Manajemen Resiko Teknologi Informasi adalah penerapan metode manajemen resiko untuk teknologi informasi untuk mengelola resiko teknologi informasi yang terkait dengan penggunaan, kepemilikan, operasi, keterlibatan, pengaruh dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Manajemen Resiko Teknologi Informasi dapat dianggap sebagai komponen dari sistem manajemen resiko perusahaan yang lebih luas.
Pembentukan dan pemeliharaan yang berkelanjutan dari Sistem Manajemen Keamanan Informasi (ISMS) memberikan indikasi kuat bahwa perusahaan menggunakan pendekatan sistematis untuk identifikasi, penilaian, dan manajemen resiko keamanan informasi.
Berbagai metode telah dirancang untuk mengelola resiko TI dan masing-masing dibagi menjadi sebuah proses dan langkah.
Proses dan langkah tersebut tidak hanya mencakup dampak negatif dari operasi dan layanan yang dapat mengakibatkan pengurangan nilai organisasi, tetapi juga manfaat yang terkait dengan hilangnya peluang resiko dalam penggunaan teknologi seperti pembelanjaan berlebihan atau keterlambatan pengiriman yang berdampak pada kerugian bisnis.
5 Elemen Kunci Dalam Proses dan Langkah Manajemen Resiko Teknologi Informasi
1. IDENTIFIKASI
Langkah pertama adalah mengevaluasi kerentanan dan ancaman dari organisasi serta efektivitas teoritis dari tindakan keamanan organisasi yang ada.
Ancaman dapat mencakup human error, penyalah gunaan kebijakan, atau bencana alam.
2. PENGUKURAN
Berikutnya adalah dengan mentukan kemungkinan kemunculan ancaman dan menentukan pengaruhnya terhadap operasi organisasi.
3. TINGKAT RESIKO
Lakukan evaluasi resiko untuk menentukan resiko mana yang menjadi ancaman terbesar bagi operasi, dan jadikan resiko tersebut sebagai prioritas utama.
4. PENGURANGAN
Setelah menilai tingkat resiko yang tertinggi , kemudian menetapkan rencana untuk mengatasi resiko ini sehingga mencapai tingkat resiko yang rendah.
5. PEMANTAUAN
Langkah terakhir adalah melacak dan memantau resiko melalui data komprehensif untuk menghindari resiko yang mungkin terjadi di masa depan.
Manajemen Resiko Teknologi Informasi yang efektif membutuhkan perhatian yang konsisten dan sistem manajemen yang mendukung.
ISO/IEC 27001:2013 atau ISMS (Information Security Management System) membantu organisasi dalam mengelola jaringan pelanggan untuk meminimalkan resiko dan menciptakan peluang.
Untuk informasi lebih lanjut tentang ISMS, hubungi kami Sysindo Konsultan.